JUMP

JUMP

Sabtu, 23 Mei 2015

Fanfic : ?!

Title : ?!
By : Natha Anatasya
Genre : ?
Rated : ?
Chara : Yamada Ryosuke, Chinen Yuri, (Ibunya Yamada).
Summary : 'Kumohon, jangan katakan kalau…'


~?!~


KRIIIING KRIIINNNGGG KRIIINNGGGGG KRII--

"Aah…. Kau berisik sekali, alarm-chan" Aku mematikan alarm itu dengan keadaan setengah tertidur. Aku memang masih sangat mengantuk. Hh.. Tapi, Ibuku pasti akan segera ke kamarku untuk membangunkanku dengan suara merdunya dan tangan halusnya yang membuatku semakin ingin tidur. Lalu ia akan menyiapkan air hangat untukku mandi. Kemudian membuatkan srapan lezat untukku.

"Ryosuke"

Ah, benar, kan? Itu suara ibuku. Oh.. Ibuku memang yang terbaik.. Ia jarang memarahiku, dan selalu berbicara denganku dengan kata-kata yang sangat lembut.

CKLEK

Ah, dia membuka pintunya. Bersiaplah untuk mendengar kata-kata indah dalam suara merdu nya.

"Ryosuke! Cepat keluar!"

Eh? Kenapa ibu berteriak padaku? Dan wajahnya… menyeramkan. Itu bukan ibuku yang biasanya. Ia menghampiriku dengan tubuh yang penuh keringat. Ia menarik tanganku, dan membawaku keluar dengan paksa. Ada apa ini?

"Pergilah" Ia menatapku.

"Eh?"

"PERGI!! PERGI DARI RUMAH INI RYOSUKE! DAN JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI!!!"

A-apa…? Kenapa…?

Aku terlalu terkejut. Ini pertama kali nya ibu bersikap begitu padaku. Aku tak bisa berkata apa-apa.

GREP

Ibu mencengkeram tanganku. Kemudian mendorongku hingga aku terbanting ke luar rumah.

"S-sakit… Ibu… kenapa---"

"APA KAU TIDAK DENGAR?!! KUBILANG PERGI!! PERGI DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!! Pergilah yang jauh dan jangan pernah kembali, Ryosuke… PERGI! CEPAT!!!! APA KAU MAU AKU MENYERETMU?!!"

Tidak. Aku tidak tahu bagaimana harus menyikapi ini. Apa aku harus pergi seperti yang ibu katakan?

Tapi….

"Kau sayang ibumu, kan? Jadi, turuti kata-kataku dan pergi! PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA RYOSUKE!!"

Aku berdiri. Membalikkan tubuhku. Dan berlari. Berlari sekencang mungkin.

Aku benar-benar tidak percaya. Apa aku habis berbuat salah? Tapi apa? Kenapa ibu terlihat sangat membenciku? Kenapa?

"Yama-chan?" Ada suara yang memanggilku.

Kudongakkan kepalaku, dan kutemukan teman baik ku berdiri di di depan ku. Ah, dia Chinen Yuri.

Aku segera memeluk nya. Dan menangis.

"C-chii…. Apa aku ini anak yang menyebalkan?" Aku bertanya padanya di sela tangisku.

"Apa maksudmu? Kau anak yang baik, Yama-chan.."

"Tapi.. Tapi…. Ibuku baru saja mengusirku dengan tatapan benci…"

Seketika ia melepaskan pelukanku. Aku sangat terkejut.

"Katakan padaku. Apa yang ia katakan?" Ia menatapku dengan serius.

"Ng… kata-kata seperti pergi dari rumah ini sekarang dan jangan pernah kembali.." Jawab ku ragu.

"Ja-jangan-jangan… Oh, tidak. Harusnya ia juga pergi!" Ia menarik tanganku dan berlari menuju rumahku.

"Chii? Kenapa kau mengajakku kembali?! Aku tidak mau! Aku takut!!" Aku berusaha melepaskan tangan nya dari tangan ku. Tapi tidak bisa.

Dan kita sudah sampai di depan rumah ku. Oh, aku benar-benar takut.

BRUK

Seseorang keluar dari rumahku dengan sangat cepat. Orang itu menabrakku. Saat kulihat, orang itu berpakaian serba hitam dengan pisau di tangan nya.

Ada apa ini?!

Kutolehkan wajahku ke samping. Chinen tidak ada di sini. Aku melihat ke pintu rumahku dan Chinen ada di sana.

Aku segera berdiri dan menghampirinya. Kulihat wajahnya berkeringat. Mata nya terbelalak.

Kuarahkan pandanganku pada apa yang Chinen lihat.

"A-apa?!"

Mataku juga terbelalak. Kulihat ibuku tergeletak di lantai dengan darah di tubuh nya.

"I-ibu!" Aku segera menghampiri nya.

"Tidak, Yama-chan!" Chinen menghalangiku. Kenapa?!

Ah! Orang yang tadi!

Aku segera membalikkan tubuhku. Orang tadi masih di sana.

Dan mataku semakin terbelalak.

Aku mengenal orang itu, tubuhnya, wajahnya, tidak salah lagi. Aku  memang mengenalnya. Bahkan sangat baik.

Orang itu menyeringai. Kemudian pergi dengan cepatnya.

T-tidak.. Tidak mungkin….

Kenapa kau bunuh ibu?!

"Ayah..?"


--Tamat--

Ok. Aku tau ini aneh. Aku juga lagi iseng aja.. Ahaha..

Genre dan Rated tidak aku isi karena aku bingung…. Judulnya juga benar-benar aneh, kan? "?!" Apa itu? Yah, mau bagaimana lagi.. Ini ff yang kubuat saat lagi iseng dan bingung. Hehe…

Juga, bagian 'kudongakkan kepalaku' itu mungkin terdengar aneh karena Chinen lebih pendek dari Yamada. Tapi waktu itu Yamada berlari sambil menundukkan kepalanya. Jadi, ya begitulah.. Haha..

Rencana nya sih, ini prolog dari sebuah ff multichapter, tapi sepertinya ga jadi.. Tapi kalau Reader-san meminta ku untuk melanjutkannya, akan kulanjutkan!

~Terima Kasih Sudah Membaca~


Sabtu, 16 Mei 2015

Fanfic : Don't Say Love

Title : Don't Say Love
By : Natha Anatasya
Genre : Love Story
Rated : T
Chara : Yabu Kouta, Inoo Kei (Girl)
Summary : "Jangan katakan kau mencintaiku"
AU, OOC

Suatu pagi, di sebuah taman dengan pemandangan indahnya. Sepasang kekasih sedang duduk di sebuah kursi taman bercat putih.

"Kouta.." Ucap sang gadis, memanggil kekasih nya--Yabu Kouta--
"Ya, Kei?" Jawab sang pria. Ia menoleh ke arah Inoo Kei--kekasihnya-- sambil tersenyum tulus.

"Ah.. I Love You..." Ucap Kei, tersenyum. Ia terus memandang Kouta. Berharap sang kekasih menjawab dengan kalimat 'I Love You, Too.. Kei..' atau sebagainya. Tetapi..

"Tidak. Kenapa kau sering sekali mengatakan hal itu, Kei?"
"Eh?? Kenapa? Itu wajar, kan? Kita kekasih, Kouta.."
"Tapi aku tidak suka, Kei" Mendengar itu, ekspresi Kei langsung berubah. Ia seperti ingin menangis.
"Kouta? Kenapa? Itu.. tanda kalau aku mencintaimu.. semacam.. bukti cinta.. apa kau tidak mencintaiku??" Ucap Kei dengan suara bergetar.
Kouta memejamkan matanya.

"Justru karena itu. Kau bilang itu tanda cinta, kan?"
"Lalu, kenapa?! Apa itu belum cu--"
"Karena aku merasa kau seolah memberitahuku, kalau kau mencintaiku. Itu seolah aku tidak tahu hal itu. Padahal kau tau, kan? Aku sangat mencintaimu, Kei.."

--End--